Berdasarkan visi tersebut, saya berusaha membaca setiap perbuatan, khususnya para alumni dalam paradigam kasih. Artikel ini sebenarnya sudah dimuat dalam blog Pascasarjana, dan saya kembali lagi memposting artikel yang di ambil dari: https://ppssttiksmsa.blogspot.com/2020/05/persembahan-kasih-para-alumni.html. Judul artikel tersebut yaitu: Persembahan Kasih Para Alumni Pascasarjana STT IKSM Santosa Asih. Berikut postingan yang saya maksudkan:
Beberapa waktu yang lalu ada
perkunjungan dari para alumni Magister Pendidikan Agama Kristen yang
tamat tahun 2019. Para alumni yang saya maksudkan dapat dilihat dalam foto bersama berikut ini.
Para alumni tersebut:
1. Okland
2. Ramses Sianturi
3. Rorogo
4. Rocky Suganda
5. Sumi
6. Indah Mulyana
7. Murni Gulo
Ketujuh alumni di atas menyelesaikan studi S2 di STT IKSM Santosa Asih Prgram Studi Magister dengan gelar M.Pd., Saya sengaja tidak mencantumkan gelar dibelakang nama mereka karena namanya tidak lengkap. Namun yang jelas mereka bergelar M.Pd.
Para alumni yang saya sebutkan di atas, datang ke kampus STT IKSM Santosa Asih seperti perjalanan orang majus,
sebagaimana orang majus membawa persembahan, demikian juga para alunmi.
Persembahan para alumni tentu berbeda dengan persembahan orang majus.
Orang majus mempersembahkan emas, kemenyaan dan mur. Sementara para
alumni membawa persembahan kasih berupa bingkisan kebutuhan yang
meringankan selama masa penyebaran Covid-19. Mereka data membawa 1 Tas
dengan isinya bermacam-macam, ada beras, kopi, dll. Tentu isinya sangat
berat untuk dibawa pulang ke rumah. Mengapa bawa ke rumah karena para
alumni itu membawa persembahan untuk kami. Itulah sebabnya kami bawa
pulang ke rumah.
Seperti apa tas yang saya maksudkan, ini dia.
Kami
masing-masing mengambil satu kantorng, tidak boleh lebih karena Visi
lembaga mengajarkan kami tentang "Kudus, Kuat Iman dan Kasih". Kalau
kuat tenaga ya saya kira saya bisa bawa 2 kantong tas pulang ke rumah.
Namun Kasih mengajarkan "untuk tidak mencari kepentingan diri sendiri.
Jadi, kamipun masing-masing mengambil 1 kantong. Ya memang disiapkan
satu kantong untuk 1 orang.
Setelah
sampai di rumah, saya kemudian sampaikan kepada isteri bahwa tas ini
bukan hasil belanja tetapi hasil persembahan kasih dari para alumni
Program Magister Pendidikan Agama Kristen.
Kamipun
berdoa untuk mensyukuri pemberian ini. Keesokan harimya, isteri saya
menyatakan bahwa di dalam tas itu ada 2 masker. Salah satu masker itu,
saya pakai pada tanggal 19 Mei 2020 ke kantor. Sebelum berangkat kantor,
saya merekam dalam bentuk video berikut ini.
Persembahan
kasih di atas tentu merupakan bagian dari implementasi kasih yang
merupakan salah satu penekanan dalam visi lembaga STT IKSM Santosa Asih.
Memberi yang mereka lakukan adalah bagian dari apa yang biasa saya
sebut "kasih yang memberi dan kasih yang menahan diri". Para alumni
telah melakukan kasih yang memberi. Sebenarnya bisa saja mereka menarik
kembali kasih mereka tetapi mereka melakukan sesuatu yang memenuhi
"kasih yang memberi". Seperti apa kasih yang memberi silakan baca I Kor.
13:4. Didalamnya mengajarkan tentang kasih yang memberi dan kasih yang
menahan diri.
Akhirnya saya ucapkan terimaka kasih dan Tuhan Yesus memberkati kita semua dalam keKUDUSan, KUAT IMAN dan KASIH.
Salam
Yonas Muanley
Ketua STT IKSM SA
Periode 2016- 29 Mei 2020.