KETUA
(Dosen Historika dan PAK)
S.Th. STTIA Jakarta
M.Div. STT Jafray. Jakarta
M.Th. UKI/STTIA. Jakarta
D.Th. STTBISemarang/STT REM Pada tanggal, 12 Agustus 2016 terjadi restrukturasi, saya dipercayakan menjadi Ketua STT IKSM Santosa Asih untuk periode 12 Agustus 2016 – 31 Agustus 2018. Proses ini sesunggungnya diluar dugaan saya, yaitu pada tanggal 12 Agustus 2016 saya dipercayakan/ditunjuk oleh penyelenggara untuk meneruskan kepemimpinan atas Sekolah Tinggi Teologi IKSM Santosa Asih. Awalnya saya menolak kepercayaan ini karena saya merasa belum pas untuk menjadi ketua STT, saya lebih cenderung untuk menempati posisi PUKET I yaitu bagian Akademik. Saya memilih ini karena senang berpikir dan berinovasi. Namun keputusan sudah final, tidak bisa dirubah. Saya pun menetapkan hati untuk menerima tugas ini, sambil merenung, apa yang terjadi pada Yusuf, ketika ia diminta memilkul salib Tuhan Yesus. Dalam rapat pimpinan Gereja Santosa Asih dan SESTI STT IKSM Santosa Asih, saya menyatakan bahwa sebenarnya saya seperti Yusuf dari Kirene yang dipaksa memikul salib Yesus. Saya sadar bahwa saya harus memimpin STT dalam masa-masa sulit. Namun bersandar kepada Tuhan Yesus maka saya dimampukan untuk memimpin STT. Berdasarkan itu, saya meminta kepada pengurus Gereja dan SESTI untuk mendukung saya dalam tugas yang baru ini.
Selanjutnya saya berusaha untuk mencari inspirasi merumuskan visi dan misi sebagai ketua STT. Saya kemudian menetapkan suatu semangat kerja yang menjadi visi saya untuk memimpin STT. Visi yang dimaksud yaitu menjadi ketua STT IKSM Santosa Asih yang bekerja berdasarkan Visi yaitu: “Perubahan yang sesuai Visi STT IKSM Santosa Asih” dengan memberdayakan kreativitas dan inovasi warga STT IKSM Santosa Asih.
Kita harus bergerak ke arah perubahan. Perubahan itu sudah ada, sedang dan akan datang. Menjadi ketua yang berkarya untuk perubahan yang sesuai visi-misi lembaga maupun Program Studi, para PUKET dan Direktur Pascasarjana tentu bekerja dalam paradigma perubahan. Perubahan bukan hanya retorika, perubahan itu harus dipikirkan dan diusahakan. Berpikir secara filosofis atas realitas yang perlu mendapat perubahan. Perubahan itu dimulai dengan diri sendiri dan disertai pengorbanan. Tidak ada perubahan tanpa pengorbanan. Perubahan bukan hanya riset teori tetapi perpaduan empirikal.
Kita butuh perubahan dalam berbagai hal. Kita mulai dengan terkecil, misalnya: desain ruang kualiah dengan dekorasi yang membuat warga pembelajar menjadi antusias dalam belajar; meningkatkan minat baca buku mahasiswa di perpustakaan, berinovasi dalam teknologi canggih yang bersifat free, seperti pemanfaatan free weblog dalam pembelajaran. Menjadikan pembelajaran responsif yang berbasis Mobile Phone (Handphone) dengan merancang weblog dosen yang Seo Friendly dan Responsif. Para dosen dapat merancang mata kuliahnya melalui weblog yang ramah diakses melalui Handphone.
Salah satu wujud nyata itu yakni melalui kehadiran weblog STT IKSM Santosa Asih. Mengerjakan weblog seperti ini mudah tetapi juga tidak terlalu gampang. Butuh semangat dan pengorbanan. Saya mebutuhkan waktu berhari-hari di kantor maupun di rumah, sering setelah ibadah gereja, saya kembali ke rumah dan mengerjakan weblog STT. Inilah contoh kecil dari perubahan yang mebutuhkan pengorbanan.
Kita tidak perlu malu dalam memanfaatkan yang free, seperti pemanfaatan blogspot untuk weblog lembaga maupun weblog dosen. Saya memiliki beberapa weblog, saya rancang khusus untuk pembelajaran online atas sejumlah mata kuliah yang saya asuh. Semuanya membutuhkan biaya, tetapi kita tidak boleh terus menerus beralasan dalam masalah biaya. Pergunakan hal-hal yang bisa dapat mendatangkan “perubahan”.
Saya mengerjakan weblog ini dengan tujuan agar informasi STT IKSM Santosa Asih dapat dimiliki oleh pengguna lulusan, maupun yang akan menyekolahkan anaknya di STT IKSM Santosa Asih.
Dalam masa liburan seminggu pada Juni/Juli 2017, saya mengisinya dengan mengerjakan beberapa weblog, dua weblog bersifat umum tetapi masih berkorelasi dengan profesi pendidikan, satu weblog bersifat khusus untuk STT IKSM Santosa Asih. Saya menjalani masa liburan selama seminggu dengan aktivitas kecil untuk sebuah perubahan. Aktivitas yang saya maksud adalah membuat weblog. Ada weblog SEO Friendly dan Tutorial Blog Pendidikan, yang terakhir ini mudah terindeks google, dan berada pada urutan 1 atau 10 besar google.co.id dengan kata kunci "Tutorial Blog Pendidikan" atau dapat dicari melalui kata kunci "Hp untuk Blog Tutorial Pendidikan". Di dalam pergumulan mewujudkan weblog Tampilan Blog SEO Friendly, saya belaja satu hal yaitu RESPONSIF. Responsif dalam konteks weblog. Kemudian saya membuat sebuah blog dengan tema: Tutorial Blog Pendidikan. Dari dua blog yang saya kerjakan selama liburan, saya mendapat pelajaran yang sangat berharga, yaitu merancang blog yang seo friendly dan responsif dalam dunia pendidikan agar para peserta didik dapat belajar melalui Handphone yang ada pada mereka. Saya berkerinduan ada Proses Pembelajaran Responsif berbasis Mobile Phone di STT IKSM Santosa Asih. Konkritnya seperti apa? Tunggu ekperimen.
Pada akhirnya saya menyatakan bahwa dalam rangka mewujudkan visi perubahan yang sesuia visi lembaga dan prodi, kita mesti momotivasi diri kita untuk secara berkala memberdayakan kemampuan diri kita sebagai makluk yang segambar dan serupa dengan TUHAN dalam bidang-bidang yang ditangani di STT IKSM Santosa Asih. Kita mesti memberdayakan kreativitas dan inovasi. Kreativitas dan Inovasi tersebut dikembangkan dalam paradigma 4M, yaitu: Mendoakan (M1) Menerima (M2), Memberi/memberkati (M3), Mengusahakan (M4)
Kami tidak sendirian, kami membutuhkan kebersamaan dalam mewujudkan visi ini. Tuhan memberkati
Yonas M.y.
Ketua